headlines

    10:40

sponsor

Slider

  • Welcome Leisure Economy

    Posted by Wazo Tea

    by yuswohady The Phenomenon Dalam 3 bulan terakhir muncul diskusi publik yang menarik mengenai fenomena turunnya daya beli konsumen kita yang ditan...

    Read More

  • Impian Anak Pemulung

    Posted by Wazo Tea

    “pak ni minum dulu” aku menyodorkan minum untuk bapaknya yang sedang asik meremukan kaleng-kaleng bekas yang kami cari. Bapak menerima minuman yang...

    Read More

  • Jangan Percayai Informasi

    Posted by Wazo Tea

    Alkisah, ada sebuah perlombaan di sebuah desa. Lomba khas 17 Agustusan itu salah satunya adalah panjat pinang. Tapi, ada yang istimewa sore itu. Pi...

    Read More

  • Lelucon Takdir

    Posted by Wazo Tea

    Gadis itu sendiri dengan pandangan menerawang entah kemana. Udara dingin yang menusuk tidak dihiraukannya. Entah tidak dihiraukan atau kulitnya mem...

    Read More

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Tube

Business

Technology

Life & style

Legenda

Editor Choice

Fashion

» » Teori dan Praktek
Wazo Tea


Suatu hari seorang Murid menulis surat kepada gurunya yang tinggal di seberang sungai.
?Guru, kini murid sudah mencapai tingkat spiritual ?Tidak goyah oleh goncangan 8 angin? .
Kini jiwa murid tenang dan tegar bagai gunung, hening bagai air telaga dan ... (seterusnya...)
Delapan angin yang dimaksud adalah delapan kondisi hidup, yaitu :
Pujian dan Penghinaan, Popularitas dan nama buruk, aman sejahtera dan Bahaya, Berkah dan Musibah.
Setelah membaca, Sang guru dengan senyum sabar membalas surat muridnya. Su Dong Bo dengan bangga membuka surat gurunya.
Dalam surat hanya tertulis satu kata: "Kentut (bohong)"
Si Murid langsung naik pitam,? Guru sungguh keterlaluan, selalu negative thinking, suka curiga, prejudis, prasangka buruk, aku harus segera menemui guru, ku ajak debat terbuka, akan kubuktikan kalau aku tidak bohong!?
Si Murid segera mendayung sampan menyeberang sungai. Setelah tiba di seberang sungai bergegas menuju biara gurunya.
Baru mau mengetuk pintu biara, tangannya tertahan, mukanya yang merah padam berubah pucat. Kesombongannya hilang berganti rasa malu
... baca selengkapnya di Teori dan Praktek Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

«
Next
Wiro Sableng #103 Hantu Bara Kaliatus
»
Previous
Menghargai Sumber Daya Alam
Pages 6123456 »

Tidak ada komentar:

Leave a Reply